Monday, August 4, 2008

REKAMAN BLACK BOX ADAM AIR, BENAR ATAU TIDAK?



Setelah sekian lama menghilang kabar tentang hilangnya pesawat Adam Air pada bulan Januari 2007 lalu, kini warga diheboh kembali oleh rekaman Black Box atau Kotak Hitam Pesawat Adam Air KI-574 yang hilang pada 01 Januari 2007. Berbagai sumber atau informasi menyebutkan bahwa suara yang terdengar dari percakapan pilot dan co-pilot pesawat tersebut memang mirip dengan suara asli dari pilot dan co-pilotnya. Namun mengapa rekaman ini bisa menyebar dan apakah benar rekaman ini asli? Mari kita selidiki dulu..he..he..kayak BIN aja?? Atau FBI ya??


BLACK BOX

Berbiacara tentang pesawat terbang? Ow..asyik juga tuh...Namun kita harus sedikit paham karena disini banyak istilah yang menyangkut teknologi tinggi, higt tech lah kata Habibie..Semakin dalam pembicaraanya, semakin banyak istilah-istilah dalam penerbangan yang belum kita tahu. Berikut sedikit penjelasan tentang Kotak Hitam. Kotak Hitam atau Black Box ini adalah nama beken di media yang nama sebenarnya adalah Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang dulunya memang berbentuk kotak berwarna hitam.

Kotak Hitam ini dirancang memiliki dua fungsi :

1. Memberi akurasi dan koreksi terhadap kesalahan yang sering ditimpakan terhadap kesalahan pilot atau kesalahan sistem pesawat.
2. Untuk menganalisis insiden kecelakaan supaya menjadi bahan pencegahan kesalahan di masa selanjutnya.

Kotak Hitam ini menggunakan potensiometer yang dihubungkan dengan kawat/kabel baja ke ruang kontrol pesawat dan merekam perubahan frekuensi ke dalam pita magnetik yang ada di dalam kotak metal tahan api dan benturan yang berwarna hitam. Meskipun sekarang FDR berganti warna menjadi kuning atau oranye kalangan media tetap menyebutnya sebagai Kotak Hitam.

Kotak hitam yang berukuran sekitar 50 X 13 X 19 sentimeter ini ditempatkan di bagian ekor pesawat, bagian yang sering utuh jika terjadi kecelakaan pesawat. Kotak ini berdinding baja keras dengan dilindungi lapisan bahan-bahan insulasi yang melindungi alat perekam didalamnya dari hempasan berkekuatan 100 G, dan api yang berkepanasan 2000 drajat Fahrenheit atau 1093 drajat Celsius.

Alat perekam dalam kotak hitam juga terlindung dari kemungkinan terhapus atau terdedah air jika jatuh ke laut. Dengan demikian kotak hitam akan dapat bertahan terhadap iklim yang luar biasa dan kecelakaan yang paling dahsyat sekalipun, seperti ledakan bom atau menabrak gunung.

Piranti dalam kotak hitam ini merekam antara lain kecepatan terbang, ketinggian terbang, arah terbang, akselerasi vertikal, daya dorong mesin, dan goncangan pesawat. Satu alat lain merekam apa yang dikatakan para awak di cockpit pesawat kepada penumpang selama setengah jam terakhir, atau pesan melalui radio yang dikirim pesawat ke lapangan terbang terdekat. Pita perekam data-data ini terbuat dari bahan metal.

Berlainan dengan dugaan banyak orang, kotak hitam tidaklah berwarna hitam, melainkan kuning atau oranye cerah. Warna mencolok ini dimaksudkan supaya mudah ditemukan jika reruntuhan pesawat jatuh terpencar-pencar di wilayah yang luas. Selain itu, setelah kecelakaan dan terlempar, kotak ini akan mengeluarkan bunyi denyitan-denyitan elektronis terus menerus selama 30 hari, sehingga dapat dilacak keberadaannya, baik di medan daratan ataupun di dasar laut.

Dengan berkembangnya media penyimpanan serta perangkat digital Kotak Hitam ini diganti dengan flash memory yang mencatat umumnya 88 parameter dalam 8 bit seperti jam, posisi GPS, kondisi mesin, catatan kontrol pesawat dll. Tiap parameter dicatat setiap detiknya meskipun ada beberapa paremeter yang bisa berubah cepat di bawah satu detik. FDR mencatat semua sensor hanya untuk beberapa hari. Dengan kondisi di atas dalam satu hari penuh FDR hanya membutuhkan ruang flash memory sekitar 8MB.

CVR tidak menyimpan data sehari penuh, tapi hanya 30 menit terakhir yang merekam semua suara di kabin pilot ke dalam pita magnetik. Data yang disimpan bisa berupa analog ataupun digital. Dengan berkembangnya teknologi data CVR bisa menyimpan sampai dua jam terakhir dan diusulkan untuk merekam data video.

Umumnya Kotak Hitam disimpan di bagian buntut pesawat, berwarna terang, yang lebih modern memiliki kemampuan self-eject serta mudah dideteksi oleh SONAR atau RADAR.

Administrasi Penerbangan Amerika (FAA) membuat regulasi Kotak Hitam harus memiliki kemampuan merekam dalam kondisi temperatur 1100°C selama 30 menit dan tekanan air sedalam 20.000 kaki serta tekanan 3.400 kali gravitasi selama 6, 5 milidetik.

Kotak Hitam dirancang sebagai perangkat yang solid-state sehingga memiliki nilai perawatan hampir nol (baterenya pun dirancang untuk tahan selama 6 tahun).


Prinsip Kerja CVR (Cockpit Voice Recorders)

In almost every commercial aircraft, there are several microphones built into the cockpit to track the conversations of the flight crew. These microphones are also designed to track any ambient noise in the cockpit, such as switches being thrown or any knocks or thuds. There may be up to four microphones in the plane's cockpit, each connected to the cockpit voice recorder (CVR).

Any sounds in the cockpit are picked up by these microphones and sent to the CVR, where the recordings are digitized and stored. There is also another device in the cockpit, called the associated control unit, that provides pre-amplification for audio going to the CVR. Here are the positions of the four microphones:

* Pilot's headset
* Co-pilot's headset
* Headset of a third crew member (if there is a third crew member)
* Near the center of the cockpit, where it can pick up audio alerts and other sounds

Most magnetic-tape CVRs store the last 30 minutes of sound. They use a continuous loop of tape that completes a cycle every 30 minutes. As new material is recorded, the oldest material is replaced. CVRs that used solid-state storage can record two hours of audio. Similar to the magnetic-tape recorders, solid-state recorders also record over old material.

REKAMAN PILOT ADAM AIR TIDAK ASLI

Menurut informasi dari Departemen Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal memastikan, rekaman pembicaraan pilot dan co-pilot pesawat AdamAir KI-574 yang jatuh 1 Januari 2007 di Perairan Majene, tidak asli. "Yang beredar itu tidak asli dan tidak orisinal," kata Jusman Syafii Djamal dalam pesan singkat melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub, Bambang S. Ervan di Jakarta, Sabtu.

Menurut Jusman, rekaman asli ada di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tersimpan dalam kotak tertutup yang bersifat rahasia dan dalam bentuk pita. "Kemudian, jika ada pihak lain menyebarkan dan mendengarkan rekaman tersebut tanpa didampingi tenaga ahli dapat menyesatkan publik," katanya. Jusman berpendapat, sampai sekarang, tidak ada seorang ahli pun dapat menyusun model skenario kecelakaan hanya atas dasar rekaman pembicaraan pilot semata.
Menurut Ketua KNKT Tatang Sutadi, master piece rekaman VCR di Indonesia ada tiga buah, masing-masing dipegang oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebagai dokumen negara, Ketua KNKT Tatang Kurniadi dan Ketua Subkomite Investigasi Transportasi Udara merangkap Ketua Investigator In Charge (IIC) KNKT, Frans Wenas.
Selain itu, rekaman CVR yang juga pernah dibawa ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dipastikan tidak ada kopiannya yang tertinggal karena setelah diuji di ITB pada Oktober 2007, rekaman yang tertinggal di komputer telah dihapus. "Kemungkinan bocor dari situ tidak mungkin," tandasnya.

LAPORAN KNKT DAN REKAMAN TENTANG ADAMAIR 574 TAK JAUH BEDA

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) ini mengatakan, ada beberapa penjelasan mengapa rekaman dan laporan KNKT tidak jauh beda.

Dalam laporan lengkap investigasi KNKT setebal 84 halaman, misalnya, ada kesamaan dengan rekaman mengenai instruksi untuk fly heading 070, crossing radial 307 Mike Kilo Sierra dan FMS (Flight Management System) yang bermasalah. "Dari rekaman dan hasil laporan KNKT terlihat bahwa masa krisis adalah sama, sekitar 5 menit," jelas dia.

Kemudian menjelang jatuh, imbuh dia, terdengar alarm yang biasa muncul ketika pesawat dalam posisi terlalu menukik ke atas atau terjun bebas, yang bsa dicek dengan Microsoft flight simulator. "Dengan teknologi digital, proses perpindahan data dimungkinkan dengan mudah dan cepat. Sehingga, sulit mengatakan bahwa data rekaman pembicaraan asli tidak tersebar/bocor ke mana-mana," tandas Heru.

Sementara menurut Pilot Senior maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Capt Mohd Rendy Sasmita Adji Wibowo, rekaman berdurasi selama lima menit 38 detik itu asli. Percakapan tersebut menurutnya otentik dengan orang-orang yang sedang mengoperasikan pesawat bernomor DHI 574. "Rekaman itu terlalu sempurna untuk dibilang tidak asli. Kalau ada yang bilang itu tidak asli, ya mungkin kasetnya yang tidak asli. Tapi percakapannya saya percaya itu benar terjadi sebelum AdamAir celaka," kata Rendy dalam wawancara khusus dengan PersdaNetwork di Hotel Sultan, Jakarta.

Dengan adanya rekaman cockpit voice recorder (VCR) yang beredar di internet, membuktikan rekomendasi KNKT yang menyatakan dua orang pilot selama 13 menit sebelum jatuh tidak memerhatikan penerbangan, dan hanya terpaku pada alat navigasi internal reference sistem (IRS) tidak benar. "Ini sama sekali bukan human error. Buktinya, selama lima menit terakhir ada percakapan antara pilot dan kopilot serta petugas pemandu dari ATC (Air Traffict Controller) di Ujung Pandang untuk menerbangkan pesawat secara benar," tandasnya.


REKAMAN DI KOKPIT ADAM AIR VERSI KNKT

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sudah memublikasikan rekaman percakapan pilot Adam Air, Kapten Revri dan kopilot Yoga, yang jatuh di Perairan Majene, Sulawesi Barat, 1 Januari 2007 silam. Inilah percakapan kedua orang tersebut dalam kokpit.

Transkrip rekaman cockpit voice recorder (CVR) itu dipublikasi dalam sebuah laporan lengkap tentang peristiwa naas itu setebal 98 halaman. Nomor laporan KNKT/07.01/08.01.36. Laporan ditulis dalam bahasa Inggris dan dimuat pada situs www.dephub.go.id/knkt
Data VCR yang asli, di mana ucapan-ucapan terakhir terjadi pada ketinggian 9.600 kaki, setelah itu tidak ada suara sama sekali. Berbeda dengan yang ada di rekaman, ucapan Allahu Akbar terjadi beberapa saat sebelum pesawat tercebur.
Meski demikian, jelasnya, ada kemiripan antara kedua percakapan tersebut, seperti istilah teknis yang ada di dalam percakapan tersebut.
Sebagai bahan perbandingan dengan rekaman yang beredar lewat internet, berikut adalah petikan percakapan pilot dan kopilot sesaat sebelum pesawat itu pecah menghantam laut.

Waktu percakapan dalam transkrip 06:56:55.2 Universal Time Coordinate (UTC) atau sekitar pukul 13.56 WIB.

Pilot (P) : Taruh di IRS attitude
Kopilot (K) : Oke Kep
P : Masukkan
P : Masih fail (gagal)
K : Fail
P : Ada fault. Pilih attitude
K : mengalihkan ke mode IRS
P : Attitude left
K : Left
P : Setelah ini heading set ya, masukin ya..

Suara autopilot mati 4 detik berikutnya.

Kemudian lanjutan transkrip yang diambil antara 06:47:10 UTC-06:50:21 UTC atau pukul 13.47 WIB-13.50 WIB. Dalam percakapan ini terungkap IRS tidak berfungsi.

P : Lihat QRH. Kalau IRS nomor 2 mati, lihat ada apa.
K : IRS
P : Navigasi, FMS (Flight Management System, komputer di cockpit yang berfungsi mengatur penerbangan dari pesawat tersebut), lihat FMS-nya.
K : IRS fault
P : Eleven four, itu nggak fault
K : Itu nggak fault
P : IRS-nya salah
K : Tapi faultnya harus dinyalakan Capt
P : Iya, itu nggak fault
K : Yes, on the ground flight
K : Yang satu ini on the ground
K : IRS fault eleven four
P : Itu nggak fault
K : No.. no.. no..

Ada kata-kata 'flight' yang terekam, namun tidak bisa diidentifikasi siapa yang mengucapkannya.

K : Yang left bagus
P : Ya, itulah kenapa
P : Bisakah kita mematikan salah satu IRS?
K : Sepertinya nggak perlu
P : Nggak ada apa-apa
P : Nggak ada apa-apa
K : Radial, two nine zero, yup

06:58:10.6 UTC atau sekitar pukul 13.58 WIB, suara peringatan bank angle berbunyi 4 kali.

P : Taruh NAV lagi, taruh NAV lagi
K : Yes
P : Taruh di NAV lagi, taruh NAV lagi

Ada suara peringatan altitude deviation

K : NAV
P : Jangan dibelokin! Ini heading kita
K : Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan!

Kemudian pukul 06:59:05 UTC atau pukul 13.59 WIB terdengar suara berdebam keras.(*)


MANA YANG BENAR?

Menurut Departeman Perhubungun yang membawahi KNKT, rekaman yang tersebut tersebut tidak benar, karena data dari KNKT adalah data yang bersifat rahasia dan benar-benar terjaga. Jadi tidak bisa disebarkan secara sembarangan. Mungkin ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang sengaja membuat rekaman yang memanng mirip dengan rekaman asli. Kita tunggu saja penyelidikan lebih lanjut dari KNKT. Apakah memang rekaman yang tersebar tersebut memang benar-benar rekaman asli atau tidak.???

O ya, ada yang mau denger rekaman black boxnya? Download aja disini! http://download2.gilaupload.com/39f193cfd7d0955cc821f3074a82b7d4b89d22bc/Rekaman_Adam_Air.mp3

Sumber :
www.detik.com,
www.kompas.com,
www.wikipedia.com,
http://www.enotes.com/science-fact-finder/cars-boats-planes-trains/where-black-box-carried-an-airplane
http://science.howstuffworks.com/black-box3.htm






No comments: