Monday, May 19, 2008

Makna 100 Tahun Kebangkitan Nasional















Pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya biasanya kita peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Dimana-mana bisa kita lihat berbagai acara dan kegiatan tentang peringatan hari kebangkitan nasional ini. Tak terasa pada tahun 2008 ini genap sudah satu abad kita memperingatinya. Apakah dengan umur yang lumayan tua, negara kita telah benar-benar bangkit? Atau malahan terpuruk?

Kebangkitan Nasional berawal dari suatu gerakan organasisasi modern pertama di Indonesia yang dipelopori oleh para mahasiswa kedokteran Indonesia pada waktu itu (1908). Munculnya Budi Utomo merupakan kebangkitan pemikiran dan menjadi tempat tumbuhnya “bibit nasionalisme” yang menyebar menjadi motor dan organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini merupakan tonggak sejarah awal pengerakan bangsa Indonesia. Banyak pro dan kontra dari masyarakat tentang kapan mulai ditetapkannya hari kebangkitan nasional. Ada yang mengatakan pada tahun 1908, ada yang mengatakan pada saat berdirinya Syarekat Islam (1905) ada juga yang mengatakan lebih tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928 (Hari sumpah pemuda).

Bagi saya yang penting adalah bukan mempermasalahkan kapan sebenarnya tanggal yang tepat untuk dijadikan hari kebangkitan nasional. Yang paling penting adalah mewujudkan cita-cita bangsa ini menjadi bangsa yang besar, yang maju yang sejajar dengan bangsa lain.

Kebangkitan nasional hendaknya dijadikan momentum yang tepat untuk mengevaluasi diri, sejauh mana bangsa ini telah melangkah, sejauh mana hasil yang telah didapat, apa-apa yang harus dibenahi guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu menjadi Indonesia yang maju, sejahtera, adil dan makmur.

Kita semua merasakan bahwa bangsa ini belum sepenuhnya bangkit secara besar, seperti pada masa lalu. Sebut saja keberanian kita untuk menjadi bangsa yang merdeka, keluar dari bangsa yang ditindas dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Masih banyak permasalahan-permasalahan bangsa yang harus ditangani dengan serius, masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki.

Segi Kedaulatan Negara

Bangsa kita adalah bangsa yang besar. Indonesia adalah negara kepulauan. Dengan keadaan negar maritim, banyak kita harus bisa mempertahankan kedaulatan negara, yaitu batas-batas negara. Pulau-pulau yang masuk dalam negara kita tidak semestinya diserahkan kepada negara lain, karena pulau-pulau itu merupakan tanah air kita, tumpah darah kita yang harus kita junjung dan pertahankan.

Segi Hankam

Kita tahu bahwa pertahanan keamanan negara merupakan sesuatu yang amat penting. Lemah kuatnya pertahanan kemanan suatu negara, menunjukkan keberhasilan negara itu. Untuk melindungi negara dan rakyatnya, suatu negara harus memiliki sistem pertahanan keamanan yang memadai. Apakah kita telah memilikinya? Bagaimana bisa kita memilikinya apabila dana untuk mewujudkannya masih kempas-kempis?

Segi Ekonomi

Bidang ekonomi adalah merupakan hal yang mendasar. Keberhasilan suatu negara dapat dilihat dari hasil-hasil pembangunannya. Tentu saja pembangunan dapat terwujud dari pertumbuhan ekomi suatu bangsa. Bangsa kita memang masih terus membangun, namun di bidang ekonomi kita masih tertatih-tatih. Dengan kenaikan harga minyak dunia saja, bangsa kita sangat sulit mengatasinya. Menaikkan harga BBM adalah seperti pilihan satu-satunya saja. Kita tahun bahwa menaikkan BBM dapat membawa masalah-masalah baru di bidang sosial. Bangsa ini seperti dari tahun ke tahun tidak pernah belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Kita harus bisa mengambil suatu langkah yang besar. Langkah yang berani dalam mengambil keputusan. Kebijkan yang diambil janganlah seperti kebijakan yang dikendalikan oleh negara lain, oleh suatu kelompok atau kepentingan beberapa pihak. Masih banyak infrastruktur rakyat yang harus diperbaiki, dibangun. Masih banyak rakyat yang belum menikmati pendidikan, kesehatan, bahkan kebutuhan primer yang semestinya dapat dirasakan oleh rakyat.

Segi Peradaban dan Kebudayaan

Dalam bidang peradaban dan kebudayaan, terutama bidang mental dan moralitas, apakah setelah 62 tahun bangsa kita merdeka kita menjadi lebih beradab, bermoral? Maju atau mundur? Apakah KKN sudah menjadi kebudayaan baru bangsa kita? KKN bahkan sudah mendarah daging dan sudah menjadi gaya hidup para elit kita. Kita tahu hal ini sudah berlangsung lama? Mengapa? Karena rusaknya moral suatu bangsa dan tidak adanya keseriusan dari pemerintah. KKN harus diberantas mulai dari atas hingga ke akar-akarnya. Bila indonesia mau berubah, jangan biarkan KKN hidup di bumi pertiwi.

Harapan

Mudahan-mudahan dengan memperingati 100 tahun kebangkitan nasional ini, kita bisa mengambil hikmahnya. Kita wujudkan dalam semua aspek kehidupan. Berkarya dan berkreasi di bidangnya. Jadikan Indonesia ini menjadi bangsa yang besar, yang maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Memilik rakyat yang aman, makmur, damai dan sejahtera. Hendaknya semua elemen terlibat dalam kebangkitan ini, tidak hanya dari linkungan bawah tapi juga dari lini atas, para pejabat, para birokrat benar-benar serius dalam membangun bangsa ini.

DENGAN SEMANGAT 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL
KITA TINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
MENUJU INDONESIA YANG DAMAI, ADIL, DEMOKRASI DAN SEJAHTERA

BANGKITLAH BANGSA INDONESIA...!



Muara Enim, 19 Mei 2008; 21.06 Wib



1 comment:

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ said...

rumah kita iNdonesia ini dach makin lapuk di makan usia..YUKk kita bareNg tuk bangkit lbh baik lagi...